Paradigma News

Prilaku Anak sama seperti Orang tuanya

Allah SWT memerintahkan kepada orang tua untuk mendidik anaknya 100%. Sejak  zaman Nabi Adam AS  sampai masa tertentu (perkiraan sampai Nabi Ibrahim AS) belum ada sekolah.
Awalnya, suatu hal anak dititipkan kepada orang tua kerabatnya untuk diasuh. Inilah permulaan terjadinya sekolah, karena dimulai orang tua tidak bisa mengasuh anaknya sendiri. Pendidikan anak yang dilakukan bukan oleh orang tua ini berkembang tahap demi tahap sesuai dengan perkembangan zaman.  Akhirnya sekolah menjadi seperti sekarang.

Menengok sejarah sekolah ini seharusnya orang tua tetap berpengang  pada pringsip bahwa pendidikan utama adalah orang tua dan rumah adalah sekolah yang utama. Bahwasanya, anak-anak  mulai bayi baru lahir sampai aqil balig belajar 24 jam setiap hari, 7 hari setiap minggu, 30/31 hari setiap bulan dan sepanjang tahun. Jadi belajar bukan pada jam sekolah saja.

Orang tua harus merancang pendidikan anak secara menyeluruh dan menetapkan belajar bagian yang mana dilaksanakan oleh orang tua. Sehingga anak mendapat pendidikan yang lengkap. Tidak mungkin sekolah mampu mendidik anak tampa kerja sama dengan orang tua. Apa program sekolah harus dipelajari orang tua untuk diteruskan di rumah. Kalau program dirumah berbeda dengan program di sekolah maka anak akan bermasalah dalam membangun konsep pemikiran mereka.

Usia 0-2 tahun adalah usia yang kritis dan merupakan jendela Kesempatan, (The Window of Oppurtunity).  Pendidikan pada masa usia ini merupakan dasar seegala-galanya bagi anak dewasa nanti. Sel anak yang tak sempat tersambung pada usai ini akan menghilang pada program penghapusan yang berlangsung otomatis setelah usia 2 tahun. Sebab itu, Makanan bayi oleh Allah diletakan di dada ibu agar Ibu selalu dekat dengan anak untuk melakukan pendidikan dasar  yang bayi butuhkan selama 2 tahun.

Kata dan perbuatan, dan sikap-sikap mulia lainya harus ibu modelkan pada bayi sejak usia dini. Memperkenalkan Ayat-ayat al-quran sejak hamil dan dilanjutkan pada usia 0-2 tanun sangat penting dan mennetukan tingkat kecersasan anak nantinya. Kecerdasan berbanding lurus dengan beberapa ibu hatam membaca al-qur’an selama hamil.

Cara ibu menyusui, menamdikan, memakaikan pakaian  pada banyi akan menentukan karakter bayi. makanan yang bergizi, isyarat yang cukup, kebersihan serta program yang bermutu adalah hal yang penting dijaga oleh orang tua.

Bila anak sudah sekolah, maka dia punya dua tempat belajar: rumah dan sekolah. kegiatan anak pada dua tempat ini harus berkaitan dan berkesinambungan. Kalau anak pulang dari sekolah seharusnya orang tua menyambut anak dengan program sampai waktunya tidur. Mulai dengan sambutan dengan salam, mengajak anak meletakan sepatu, kaos kaki, tas dan perlengkapan lainya ditempat yang telah di tentukan.

Prilaku anak-anak disekolah itu persis seperti  yang dilakukan orang tuanya di rumah. Sebagai contoh ada todler usianya 22 bulan. Karena ibunya sering beres-beres , maka di sekolah jika sudah saatnya beres-beres toddler tersebut luar biasa. Setelah membaca buku-buku di rak dan tidak asal tumpuk. ia siapkan dulu tempatnya dengan cara di geser terlebih dahulu. Setiap ia memainkan mainan yang lain, maka ia kembalikan dulu mainan sebelumnya.

Apa yang dilakukan anak bersama orang tua itu. bekasnya betul-betul menempel di otak anak dan itu memimpin hidup ia berikutnya. Oleh karena itu, orang tua dan rumah menjadi sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Semoga uraian singkat ini dapat membantu orang tua untuk membangun makna orang tua bahwa kita begitu diberi anak oleh Allah itu sudah berarti kita mendapat perintah menjadi guru bagi anak kita.*

Moh. Khomaini


    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Mr. Pinter - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose