Pemimpin Afrika Selatan, Uganda dan Zimbabwe ikut megecam serangan udara ke Libya yang dilakukan oleh AS dan Negara-negara sekutunya.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, yang negaranya mendukung resolusi PBB tahun 1973, mengatakan Barat memasukkan “doktrin perubahan rezim” dibalik dalih zona larangan terbang, demikian dilaporkan BBC hari Selasa.
Zuma menolak “segala intervensi asing, apapun bentuknya,” dan meminta segera diadakannya gencatan senjata di Libya.
Sementara itu Presiden Uganda Yoweri Museveni, yang mendukung diadakannya mediasi di Libya mewakili Pesekutuan Afrika sebelum serangan, menuduh pihak Barat memiliki standar ganda ketika ia membandingkan sudut pandang Barat mengenai Libya dan Bahrain.
Sedang Presiden Zimbabwe Robert Mugabe juga mengecam Negara-negara Barat yang mengambil bagian dalam perang Libya, ia mengatakan jika “vampir-vampir” tersebut mencoba mengeringkan minyak di Negara-negara Afrika Utara.
Komentar-komentar tersebut muncul setelah serangan udara yang baru terjadi yang dilakukan oleh Barat, yang diklaim bertujuan untuk melumpuhkan pertahan udara Libya dan mencegah tentara Libya menyerang penduduk selama masa revolusi melawan pemimpin yang telah berkuasa 42 tahun Qadhafi.
Sebagaimana diketahui, Selasa pagi, pesawat tempur AS F15 jatuh di Libya tetapi dua kru psawat tersebut berhasil diselamatkan, berikut yang dilaporkan pihak militer AS.
Sementara itu, pasukan yang loyal pada Qadhafi, mengumumkan serangan
mematikan di kota Yafran, barat daya ibu kota Tripoli pada hari Selasa, memperketat posisi mereka di bagian Barat kota Zintan dan kota yang sangat strategis Misratah.*
Sumber : ptv/bbc
Rep: Camila
Red: Cholis Akbar
0 komentar:
Posting Komentar