Paradigma News

Rusia: NATO Bisa Terseret Perang Besar

NATO bisa terseret ke dalam sebuah perang berskala penuh di Libya, seperti yang dilancarkan di Iraq dan Afghanistan, demikian kata duta besar Rusia kepada pasukan sekutu, Sabtu (26/3).

NATO telah memegang kendali embargo senjata atas Libya dan pekan lalu setuju untuk memimpin pelaksanaan zona larangan terbang , tapi Washington memegang kontrol pelaksanaan serangan udara untuk melawan Muammar Qadhafi dan pasukan pendukungnya.

Amerika Serikat berharap melepaskan kontrol serangan udara sesegera mungkin dan pada hari Jumat mengatakan bahwa ia ingin NATO mengambil alih kendali itu, meski hal iu masih dibicarakan.

"Sebagaimana yang kami perkirakan, NATO tenggelam dan semakin tenggelam ke dalam perang perang di Afrika Utara," kata utusan Rusia untuk NATO Dmitri Rogozin kepada kantor berita Interfax.

"Pernyataan-pernyataan yang kami dengar hari ini dari anggota NATO dan sekutu seluruhnya bisa menarik blok ini ke dalam operasi berskala penuh di wilayah Libya, yang mana artinya AS dan sekutu-sekutu terdekatnya bisa tenggelam ke dalam perang ketiga, di samping Iraq dan Afghanistan."

Rusia mendukung sanksi PBB atas Qadhafi dan pemerintahnya awal bulan ini, namun bersikap abstain di Dewan Keamanan PBB saat pemungutan suara pemberian mandat pelaksana zona larangan terbang kepada pasukan sekutu Barat.

Presiden Rusia telah menyampaikan keprihatinan atas kemungkinan jatuhnya korban tewas dari warga sipil, dan mengatakan kepada Presiden AS Barack Obama lewat telepon bahwa hal seperti itu harus dicegah.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengambil sikap yang lebih tegas, dia menyamakan resolusi PBB atas Libya dengan seruan Perang Salib di abad pertengahan.* Hidayatullah.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Mr. Pinter - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose